Langsung ke konten utama

Perbedaan megabits dan megabyte

Perbedaan Megabits (Mb) dengan Megabytes (MB)!!
Kita udah sering denger dong istilah megabits (Mb) dengan Megabytes (MB) tahu gak bedanya apaan?
kalo dilihat sih cuman beda hurup doang yak! yang satu pake “b” dan yang satu lagi pake “B”
hahaha (anak kecil juga bisa jawab klo cuman gitu doang hehehe) nah sebenarnya beda banget tuh,
kita sering kali salah nyebutin dan persepsi tentang megabits (Mb) dan megabytes (MB)
Kita sering membaca, melihat, atau mendengar kata Megabit(s) (Mb) atau MegaByte(s) (MB).

Contohnya, “Hardisk ini kapasitasnya 80Gb”, “Memory komputerku 768MB”,
“Network disini kecepatan akses internetnya 2Mbps”. Hal tersebut terjadi pada orang yang jualan chip memory!
Dan hal ini diperparah dengan kenyataan dalam dunia digital
(yang mengikuti aturan 2 pangkat n), bahwa 1 GBytes = 1024 MBytes, 1 MBytes = 1024 KBytes…
tapi 1 Gb = 1000 Mb, 1 Mb = 1000 Kb.. lha gmn sih kok beda-beda gini???


Istilah Kilo, Mega, Giga, atau Tera sebenarnya adalah prefix standar SI untuk menyatakan “banyaknya nol”
dalam sistem bilangan desimal atau puluhan, standar lengkapnya dari yocto (10E-24) sampe yotta (10E24) bisa dilihat disini.
Sedangkan bit dan Byte itu sangat berbeda.
Istilah ini muncul setelah dikenalnya dunia elektronika digital dimana data tidak direpresentasikan dalam besaran nilai
tegangan, arus, amplitudo atau frekuensi,
akan tetapi dalam satuan bit yang bernilai 0 atau 1.
Umumnya hubungan antara Byte dan bit adalah bahwa 1 Byte itu sama dengan 8 bit,
kenapa secara umum? Karena ada kasus dimana 1 Byte bisa berarti 10, 11 atau 12 bit.

Jadi seandainya kita punya kecepatan koneksi internet 255 kb/s (kilobits per second) maka kecepatan REAL
yang kita dapat adalah sekitar 25-30 KB/s (kilobytes per second).
nilai bytes jauh lebih besar daripada nilai bits (bisa sampai 8 kalinya)
dan umumnya koneksi internet diindonesia belum ada yang sampai mempunyai
kecepatan download Real 10 MB/s = 80 mb/s paling hanya 10 mb/s = 100-200 KB/s

Contoh kasus kayak koneksi internet berikut kedeteksi sama speedtest.net sebesar 667 kb/s,
lihat disitu ditulis dengan hurup kecil (kb/s)
Perbedaan Megabits (Mb) dengan Megabytes (MB)!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perbedaan animasi 4D dan 5D

Animasi 4D  Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan format film ini pun harus diputar pada bioskop-bioskop khusus saja. Sedangkan animasi 5D sebenarnya di beberapa negara eropa ada ne...

Kenapa 1 Tahun Itu 12 Bulan?

Nenek moyang kita dulu membuat kalendar berdasarkan berbagai macam perhitungan. Mulai dari perhitungan astronomi, pergantian musim, peristiwa politik hingga prediksi kiamat. Ini seperti yang ditanyakan oleh teman-teman kita ini, kenapa sistem kalender kita harus memiliki 12 bulan dalam setahun? Kenapa bukan misalnya, 20 bulan? Apa dasar perhitungannya? Pendeknya, kalender yang kita gunakan sekarang itu mengadopsi sistem kalender romawi. Awal mulanya, sistem dalam kalender romawi ini hanya memiliki 10 bulan atau 304 hari saja dalam setahun. Tapi, jumlah 10 bulan ini kemudian dianggap kurang tepat, karena tidak bisa sinkron dengan pergantian musim yang terjadi. Hingga akhirnya, Kaisar Romawi pada saat itu, Numa Pompilius, menambahkan 2 bulan baru, yakni Januari dan Februari. Dan kemudian setelah itu, disempurnakan lagi oleh sistem kalender Julian, yang namanya diambil dari Julius Caesar, kaisar romawi saat itu. Lalu ketika bangsa di eropa mulai mengembangkan sains dan memahami astron...

Bagaimana Cara Mengetahui Umur Benda Purba?

Coba tebak, sudah berapa lama Sultan Jogjakarta yang pertama meninggal? Jawabannya mudah. Kita kurangkan saja tanggal hari ini dengan tanggal kematian sang sultan. Tapi, bagaimana kalau kita ditanya, sudah berapa lama Firaun Mesir yang pertama meninggal? Atau, sudah berapa lama kucing kesayangannya meninggal? Pertanyaan semacam ini, tampaknya selalu bisa dijawab oleh para peneliti benda purba. Buktinya, setiap peninggalan bersejarah yang kita lihat di museum selalu ada keterangan umurnya. Namun seperti pertanyaan ini, pernahkah kalian penasaran, bagaimana para peneliti bisa tahu umur mumi, prasasti, atau benda-benda purba lainnya? Padahal, mereka jelas belum lahir pada zaman itu. Apakah mereka cuma asal tebak? Atau jangan-jangan, para peneliti ini diam-diam punya mesin waktu? Ternyata, pengukuran umur benda purba bisa dilakukan secara ilmiah tanpa perlu time-travel, yaitu dengan teknik dating. Bukan… Bukan dating yang itu, tapi dating yang lainnya. Teknik dating benda purba sendiri...