Nenek moyang kita dulu membuat kalendar berdasarkan berbagai macam perhitungan. Mulai dari perhitungan astronomi, pergantian musim, peristiwa politik hingga prediksi kiamat. Ini seperti yang ditanyakan oleh teman-teman kita ini, kenapa sistem kalender kita harus memiliki 12 bulan dalam setahun? Kenapa bukan misalnya, 20 bulan? Apa dasar perhitungannya?
Pendeknya, kalender yang kita gunakan sekarang itu mengadopsi sistem kalender romawi. Awal mulanya, sistem dalam kalender romawi ini hanya memiliki 10 bulan atau 304 hari saja dalam setahun. Tapi, jumlah 10 bulan ini kemudian dianggap kurang tepat, karena tidak bisa sinkron dengan pergantian musim yang terjadi. Hingga akhirnya, Kaisar Romawi pada saat itu, Numa Pompilius, menambahkan 2 bulan baru, yakni Januari dan Februari. Dan kemudian setelah itu, disempurnakan lagi oleh sistem kalender Julian, yang namanya diambil dari Julius Caesar, kaisar romawi saat itu.
Lalu ketika bangsa di eropa mulai mengembangkan sains dan memahami astronomi, sistem kalender Julian ini, digantikan oleh sistem kalender Gregorian, yang hingga hari ini kita terus gunakan. Alasan digantinya kalender Julian, karena kalender Julian menyatakan bahwa satu tahun adalah 365,25 hari, atau ternyata kelebihan 11 menit dari perputaran bumi terhadap matahari sesungguhnya. Meskipun terdengar kecil, hanya 11 menit, seperti menunggu kuah bakso yang tadinya panas jadi lumayan dingin, tetapi kelebihan 11 menit tersebut dapat menumpuk tiap tahunnya dan menyebabkan kalender julian harus disesuaikan setiap 128 tahun sekali. Oleh karena itu, diperkenalkan lah kalender gregorian, yang menyatakan bahwa satu tahun adalah 365,2425 hari, yang lebih akurat menggambarkan perputaran bumi terhadap matahari.
Jadi, sekarang kita tahu bahwa kalender kita itu menyimpan banyak sejarah dan perhitungan yang panjang. Jadi mulai sekarang, janganlah malu untuk memajang kalender karena itu sama kerennya dengan memajang lukisan dan poster di dinding rumah anda. Terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2016/01/09/kenapa-1-tahun-itu-12-bulan/
Pendeknya, kalender yang kita gunakan sekarang itu mengadopsi sistem kalender romawi. Awal mulanya, sistem dalam kalender romawi ini hanya memiliki 10 bulan atau 304 hari saja dalam setahun. Tapi, jumlah 10 bulan ini kemudian dianggap kurang tepat, karena tidak bisa sinkron dengan pergantian musim yang terjadi. Hingga akhirnya, Kaisar Romawi pada saat itu, Numa Pompilius, menambahkan 2 bulan baru, yakni Januari dan Februari. Dan kemudian setelah itu, disempurnakan lagi oleh sistem kalender Julian, yang namanya diambil dari Julius Caesar, kaisar romawi saat itu.
Lalu ketika bangsa di eropa mulai mengembangkan sains dan memahami astronomi, sistem kalender Julian ini, digantikan oleh sistem kalender Gregorian, yang hingga hari ini kita terus gunakan. Alasan digantinya kalender Julian, karena kalender Julian menyatakan bahwa satu tahun adalah 365,25 hari, atau ternyata kelebihan 11 menit dari perputaran bumi terhadap matahari sesungguhnya. Meskipun terdengar kecil, hanya 11 menit, seperti menunggu kuah bakso yang tadinya panas jadi lumayan dingin, tetapi kelebihan 11 menit tersebut dapat menumpuk tiap tahunnya dan menyebabkan kalender julian harus disesuaikan setiap 128 tahun sekali. Oleh karena itu, diperkenalkan lah kalender gregorian, yang menyatakan bahwa satu tahun adalah 365,2425 hari, yang lebih akurat menggambarkan perputaran bumi terhadap matahari.
Jadi, sekarang kita tahu bahwa kalender kita itu menyimpan banyak sejarah dan perhitungan yang panjang. Jadi mulai sekarang, janganlah malu untuk memajang kalender karena itu sama kerennya dengan memajang lukisan dan poster di dinding rumah anda. Terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2016/01/09/kenapa-1-tahun-itu-12-bulan/
Komentar
Posting Komentar