Bayangkan betapa menyedihkannya kehidupan kita tanpa Bulan. Ga ada lagi kenangan nyanyi ini, main game ini atau nonton anime ini. Tapi kabar baiknya… Juga ngga akan ada lagi dongeng tentang serigala-serigala ganteng!
Kalau dibandingkan dengan matahari, buat kita Bulan mungkin tidak ada apa-apanya. Padahal jarak kita ke Bulan jauh lebih dekat dari Matahari. Kira-kira cuma 9 setengah kali jalan keliling Bumi. Akhirnya, kita sering menyepelekan pentingnya Bulan bagi Bumi. Tapi, sebetulnya apa yang bakalan terjadi kalau tiba-tiba bulan hilang?
Mengesampingkan hal-hal yang receh, dampak berikut ini pasti bikin kalian yang ‘workaholic hobi ngeluh’ jadi gigit jari. Karena tanpa Bulan, jangankan 24 jam… Sehari, bahkan bakal cuma berjalan, selama 6 sampai 8 jam saja. Bagaimana bisa begitu? Tentu saja bisa begitu karena berdasarkan sejarah alam semesta, Bulan tercipta dari tabrakan besar antara Bumi one point ‘o’ yang baru terbentuk, dengan Theia, kembaran zaman baheula Bumi yang sebesar Mars. Jadi, sebelum tabrakan ini terjadi, ternyata Bumi kita jaman dulu, berotasi 3 sampai 4 kali lebih ngebut daripada sekarang!
Maka, saat bulan lenyap, konsep siang dan malam yang kita kenal pasti akan berubah. Dampaknya, bukan cuma jadwal tidur kita yang terancam. Tapi hewan-hewan tukang begadang bahkan lebih terancam lagi, karena mereka banyak yang memanfaatkan pantulan cahaya matahari pada Bulan untuk mencari makan.
Dampak lain yang super penting tapi sering kita sepelekan, yaitu “pasang laut.” Pasang naik dan surut Bumi sangat dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari. Pasangan Bumi dan Bulan, fakta uniknya, adalah jawara ‘rasio ukuran planet dan satelit’ se-alam semesta. Itu lah kenapa pengaruh daya tarik Bulan termasuk besar, terutama kalau dibandingkan sama pasangan-pasangan tetangga.
Dan selama berabad-abad pun, sadar tidak sadar, kita sudah memanfaatkan pasang untuk banyak hal. Bumi kita pun, diam-diam sangat sangat sangat bergantung pada sepak terjang pasang laut. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pasang laut kemungkinan punya peran besar dalam kemunculan kehidupan pertama di Bumi. Singkatnya, kalau Bulan tidak pernah ada, mungkin kita semua masih jadi gumpalan protein cikal bakal kehidupan yang terombang-ambing di lautan…
Hal lain yang bakal kacau-balau saat Bulan lenyap adalah musim. Meski musim terjadi karena revolusi Bumi terhadap Matahari, gravitasi Bulan, faktanya, juga ikut menjaga agar kemiringan Bumi ngga goyang-goyang seenak jiwa, sehingga siklus musim tetap berjalan seperti yang kita tahu seperti sekarang.
Jadi, kalau Bulan lenyap, berarti lenyap juga gerhana Matahari, gerhana Bulan, sinetron Gerhana, dan gerhana-gerhana lainnya. Selain itu, kasihan juga orang-orang di Arab dan Tiongkok yang harus kehilangan kalender bulan mereka… Tapi kalo memang beneran ilang, mungkin…. Kita bisa pakai penggantinya yang… Sangat mirip dan sangat nikmat. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2017/05/31/apa-yang-terjadi-jika-bulan-lenyap/
Kalau dibandingkan dengan matahari, buat kita Bulan mungkin tidak ada apa-apanya. Padahal jarak kita ke Bulan jauh lebih dekat dari Matahari. Kira-kira cuma 9 setengah kali jalan keliling Bumi. Akhirnya, kita sering menyepelekan pentingnya Bulan bagi Bumi. Tapi, sebetulnya apa yang bakalan terjadi kalau tiba-tiba bulan hilang?
Mengesampingkan hal-hal yang receh, dampak berikut ini pasti bikin kalian yang ‘workaholic hobi ngeluh’ jadi gigit jari. Karena tanpa Bulan, jangankan 24 jam… Sehari, bahkan bakal cuma berjalan, selama 6 sampai 8 jam saja. Bagaimana bisa begitu? Tentu saja bisa begitu karena berdasarkan sejarah alam semesta, Bulan tercipta dari tabrakan besar antara Bumi one point ‘o’ yang baru terbentuk, dengan Theia, kembaran zaman baheula Bumi yang sebesar Mars. Jadi, sebelum tabrakan ini terjadi, ternyata Bumi kita jaman dulu, berotasi 3 sampai 4 kali lebih ngebut daripada sekarang!
Maka, saat bulan lenyap, konsep siang dan malam yang kita kenal pasti akan berubah. Dampaknya, bukan cuma jadwal tidur kita yang terancam. Tapi hewan-hewan tukang begadang bahkan lebih terancam lagi, karena mereka banyak yang memanfaatkan pantulan cahaya matahari pada Bulan untuk mencari makan.
Dampak lain yang super penting tapi sering kita sepelekan, yaitu “pasang laut.” Pasang naik dan surut Bumi sangat dipengaruhi oleh gravitasi Bulan dan Matahari. Pasangan Bumi dan Bulan, fakta uniknya, adalah jawara ‘rasio ukuran planet dan satelit’ se-alam semesta. Itu lah kenapa pengaruh daya tarik Bulan termasuk besar, terutama kalau dibandingkan sama pasangan-pasangan tetangga.
Dan selama berabad-abad pun, sadar tidak sadar, kita sudah memanfaatkan pasang untuk banyak hal. Bumi kita pun, diam-diam sangat sangat sangat bergantung pada sepak terjang pasang laut. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa pasang laut kemungkinan punya peran besar dalam kemunculan kehidupan pertama di Bumi. Singkatnya, kalau Bulan tidak pernah ada, mungkin kita semua masih jadi gumpalan protein cikal bakal kehidupan yang terombang-ambing di lautan…
Hal lain yang bakal kacau-balau saat Bulan lenyap adalah musim. Meski musim terjadi karena revolusi Bumi terhadap Matahari, gravitasi Bulan, faktanya, juga ikut menjaga agar kemiringan Bumi ngga goyang-goyang seenak jiwa, sehingga siklus musim tetap berjalan seperti yang kita tahu seperti sekarang.
Jadi, kalau Bulan lenyap, berarti lenyap juga gerhana Matahari, gerhana Bulan, sinetron Gerhana, dan gerhana-gerhana lainnya. Selain itu, kasihan juga orang-orang di Arab dan Tiongkok yang harus kehilangan kalender bulan mereka… Tapi kalo memang beneran ilang, mungkin…. Kita bisa pakai penggantinya yang… Sangat mirip dan sangat nikmat. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2017/05/31/apa-yang-terjadi-jika-bulan-lenyap/
Komentar
Posting Komentar