Langsung ke konten utama

Kenapa Keyboard Kita “Qwerty”?

Kenapa Keyboard kita QWERTY, bukan ABCDE?

Ini merupakan pertanyaan paling sering dilewatkan. Padahal kita ngaskus dan main hp, menggunakan keyboard. Ya, keyboard dengan urutan acak ini sudah diakui sebagai standart internasional. Bahkan HP kita saja sudah menggunakan keyboard qwerty (kecuali hp kalian masih keyboard abc123 ) tapi kenapa ya gan? kenapa harus qwerty? ga abcde aja? kan lebih gampang di ketik





Kenapa ya keyboard qwerty?

Apakah pernah berpikir kenapa urutan huruf dalam keyboard kita begitu mengacak? Tak hanya di keyboard komputer saja, di keyboard handphone kita hingga di mesin tik kita juga demikian. Susunan huruf dalam keyboard ini dinamakan sebagai “qwerty”: diambil dari 6 susunan huruf paling awalnya. Tapi kenapa keyboard kita “qwerty”? Kenapa bukan yang lain? misalkan “bakso”





Ternyata dahulu keyboard itu abcde!

Pada jaman dahulu kala, keyboard pada mesin tik, kebanyakan menggunakan susunan huruf, sesuai dengan urutan alfabet kita (abcde). Tapi satu permasalahan terjadi: banyak dari kata bahasa inggris, menggunakan huruf yang terlalu berdekatan sehingga, tuas pada mesin tik tersebut seringkali menyangkut, ketika digunakan.




Oleh karena itu pada tahun 1874 (ini agan masih belum lahir, ane yakin banget), si Om Christopher Sholes, memecahkan permasalahan tersebut, dengan membuat mesin tik model huruf “qwerty”



Ia mendesain keyboard “qwerty” untuk memisahkan pasangan huruf yang sering digunakan, agar menjadi berjauhan, sehingga mesin tik akhirnya jadi lebih efisien digunakan.







Ternyata untuk memudahkan komunikasi telegraf juga!

Meskipun begitu, ada sebuah temuan lain yang menjelaskan bahwa susunan keyboard “qwerty” ternyata dibuat untuk memudahkan komunikasi dari telegraf, yang berbentuk kode morse



Susunan alfabet biasa, dianggap sulit digunakan untuk menerjemahkan kode mors, sehingga kemudian akhirnya dikembangkanlah susunan keyboard “qwerty” yang terus digunakan hingga sekarang



Terjawab Sudah!
Ya, anehnya kita tetap menggunakan keyboard “qwerty”, meskipun kita sudah jarang menggunakan mesin tik lagi. Jadi, mulai sekarang, perhatikan baik-baik keyboard anda, karena dibalik urutan tersebut, ternyata terdapat sejarah panjang didalamnya. Terima kasih.



sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2015/10/21/kenapa-keyboard-kita-qwerty/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

perbedaan animasi 4D dan 5D

Animasi 4D  Tidak berbeda jauh dengan format 3D, hanya saja efek dari film 4D ini, bukan hanya gambarnya saja yang keluar, melainkan ada getaran-getaran atau efek-efek nyata yg dihasilkan. Misalnya saja film-film animasi bertema kehidupan alam, ketika adegan di air, maka ada air yang menyipratkannya ke wajah kita, atau uap air menetes. Lalu ketika adegan gempa bumi, maka kursi yang kita duduki akan bergetar juga, memang unik dan mengasyikan tetapi para penonton pasti tidak akan fokus ke filmnya melainkan ke efeknya saja. Film berformat seperti ini tidak hanya mengacu pada layar bioskop saja, melainkan beberapa aplikasi media seperti penggerak kursi yang menghasilkan getaran, uap air, serta beberapa efek lainnya, termasuk AC yang bisa tiba-tiba berubah menjadi sangat dingin saat adegan salju, dan Heater yang dapat memanas saat adegan padang pasir. Dan format film ini pun harus diputar pada bioskop-bioskop khusus saja. Sedangkan animasi 5D sebenarnya di beberapa negara eropa ada ne...

Kenapa 1 Tahun Itu 12 Bulan?

Nenek moyang kita dulu membuat kalendar berdasarkan berbagai macam perhitungan. Mulai dari perhitungan astronomi, pergantian musim, peristiwa politik hingga prediksi kiamat. Ini seperti yang ditanyakan oleh teman-teman kita ini, kenapa sistem kalender kita harus memiliki 12 bulan dalam setahun? Kenapa bukan misalnya, 20 bulan? Apa dasar perhitungannya? Pendeknya, kalender yang kita gunakan sekarang itu mengadopsi sistem kalender romawi. Awal mulanya, sistem dalam kalender romawi ini hanya memiliki 10 bulan atau 304 hari saja dalam setahun. Tapi, jumlah 10 bulan ini kemudian dianggap kurang tepat, karena tidak bisa sinkron dengan pergantian musim yang terjadi. Hingga akhirnya, Kaisar Romawi pada saat itu, Numa Pompilius, menambahkan 2 bulan baru, yakni Januari dan Februari. Dan kemudian setelah itu, disempurnakan lagi oleh sistem kalender Julian, yang namanya diambil dari Julius Caesar, kaisar romawi saat itu. Lalu ketika bangsa di eropa mulai mengembangkan sains dan memahami astron...

Bagaimana Cara Mengetahui Umur Benda Purba?

Coba tebak, sudah berapa lama Sultan Jogjakarta yang pertama meninggal? Jawabannya mudah. Kita kurangkan saja tanggal hari ini dengan tanggal kematian sang sultan. Tapi, bagaimana kalau kita ditanya, sudah berapa lama Firaun Mesir yang pertama meninggal? Atau, sudah berapa lama kucing kesayangannya meninggal? Pertanyaan semacam ini, tampaknya selalu bisa dijawab oleh para peneliti benda purba. Buktinya, setiap peninggalan bersejarah yang kita lihat di museum selalu ada keterangan umurnya. Namun seperti pertanyaan ini, pernahkah kalian penasaran, bagaimana para peneliti bisa tahu umur mumi, prasasti, atau benda-benda purba lainnya? Padahal, mereka jelas belum lahir pada zaman itu. Apakah mereka cuma asal tebak? Atau jangan-jangan, para peneliti ini diam-diam punya mesin waktu? Ternyata, pengukuran umur benda purba bisa dilakukan secara ilmiah tanpa perlu time-travel, yaitu dengan teknik dating. Bukan… Bukan dating yang itu, tapi dating yang lainnya. Teknik dating benda purba sendiri...