Seringkali ketika kita sebentar lagi terlelap dalam tidur, kita tiba-tiba terbangun dan merasa seperti jatuh. Apa yang terjadi? Apakah ini sebuah penyakit yang mengerikan? Tenang, fenomena ini ternyata cukup wajar terjadi dan biasa disebut sebagai hypnic jerk. Ya, seperti yang ditanyakan teman-teman kita ini, mengapa kita bisa merasa seperti terjatuh saat tidur?
Satu teori mengatakan kalau hypnic jerk terjadi karena otak kita sedang diperebutkan oleh dua sistem saraf. Faktanya, rasa bangun kita itu tak dikontrol oleh satu sistem saraf saja, ibarat tombol lampu di rumah kita. Pendeknya, di dalam otak kita terdapat saraf ventrolateral preoptic nucleus atau VLPO yang bertugas mengatur rasa kantuk kita dan ada saraf Reticuler Activating System yang bertugas mengatur rasa bangun kita.
Kedua sistem saraf ini saling tarik menarik, untuk mengontrol rasa kantuk dan bangun kita. Kemudian, saat saraf VLPO berusaha menidurkan kita, kadangkala sistem saraf Reticuler Activating System belum sepenuhnya ter-non-aktifkan. Kadangkala ia sedikit aktif kembali, sehingga menyebabkan kita terbangun dengan rasa seperti mau jatuh… Daaan terjadilah fenomena hypnic jerk. Yang kadang-kadang memang bikin kita jantungan.
Sedangkan, teori lain mengatakan kalau hypnic jerk terjadi karena refleks masa lalu kita sebagai manusia purba. Menurut teori ini, saat menjadi manusia purba, kita terbiasa tidur di atas pohon dan harus menjaga diri agar tidak terjatuh. Saat posisi tidur kita tidak tepat atau mau terjatuh, otot kita saat itu langsung refleks menimbulkan rasa jatuh, sehingga kita jadi terbangun. Refleks seakan terjatuh ini, terus diwariskan kepada kita hingga kini.
Jadi, semoga video ini bermanfaat dan tak membuat anda nekat untuk tidur di atas pohon, karena itu dapat membuat anda benar-benar jatuh dari tidur. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2015/12/30/mengapa-kita-merasa-seakan-terjatuh-saat-tidur/
Satu teori mengatakan kalau hypnic jerk terjadi karena otak kita sedang diperebutkan oleh dua sistem saraf. Faktanya, rasa bangun kita itu tak dikontrol oleh satu sistem saraf saja, ibarat tombol lampu di rumah kita. Pendeknya, di dalam otak kita terdapat saraf ventrolateral preoptic nucleus atau VLPO yang bertugas mengatur rasa kantuk kita dan ada saraf Reticuler Activating System yang bertugas mengatur rasa bangun kita.
Kedua sistem saraf ini saling tarik menarik, untuk mengontrol rasa kantuk dan bangun kita. Kemudian, saat saraf VLPO berusaha menidurkan kita, kadangkala sistem saraf Reticuler Activating System belum sepenuhnya ter-non-aktifkan. Kadangkala ia sedikit aktif kembali, sehingga menyebabkan kita terbangun dengan rasa seperti mau jatuh… Daaan terjadilah fenomena hypnic jerk. Yang kadang-kadang memang bikin kita jantungan.
Sedangkan, teori lain mengatakan kalau hypnic jerk terjadi karena refleks masa lalu kita sebagai manusia purba. Menurut teori ini, saat menjadi manusia purba, kita terbiasa tidur di atas pohon dan harus menjaga diri agar tidak terjatuh. Saat posisi tidur kita tidak tepat atau mau terjatuh, otot kita saat itu langsung refleks menimbulkan rasa jatuh, sehingga kita jadi terbangun. Refleks seakan terjatuh ini, terus diwariskan kepada kita hingga kini.
Jadi, semoga video ini bermanfaat dan tak membuat anda nekat untuk tidur di atas pohon, karena itu dapat membuat anda benar-benar jatuh dari tidur. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2015/12/30/mengapa-kita-merasa-seakan-terjatuh-saat-tidur/
Komentar
Posting Komentar