Sebentar lagi, petualangan anatargalaksi ala Star Wars dan Star Trek bukan lagi cuma imajinasi. Bersiaplah menyambut petualangan paling liar abad ini! Untuk pertama kalinya dalam sejarah umat manusia, kita akan membangun koloni luar angkasa. Di mana lagi tempatnya kalau bukan di planet merah tetangga kita… Mars! Tapi… tunggu dulu. Memangnya, buat apa kita jauh-jauh pindah rumah ke Mars?
Saat ini, sudah ada 7 setengah miliar manusia di bumi. Padahal, normalnya bumi cuma mampu menampung sekitar 9 miliar saja. Mau tinggal di mana kelebihan manusia nanti? Mau dikasih makan apa? Sementara lahan kosong dan sumber daya alam terus menipis seperti dompet kita di akhir bulan. Bumi juga semakin kotor dengan polusi dan sampah yang kita buang setiap harinya. Belum lagi kalau tiba-tiba ada meteor raksasa yang jatuh dari langit. Mau jadi apa spesies kita nanti?
Melestarikan bumi sangat penting, tapi sudah saatnya kita juga mempertimbangkan rumah kedua. Dan salah satu pilihannya jatuh pada tetangga kita, Planet Mars. Hm… ada apa dengan Mars?
Dibanding Bumi, ukuran Mars tidak sampai setengahnya. Gravitasinya juga cukup kecil, sehingga kita mungkin bisa melompat dari atap ke atap seperti di film-film eksyen. Mars pernah punya air, suhu dan atmosfer yang mirip planet kita, tapi itu dulu. Saat ini, Mars sudah tidak punya medan magnet yang bisa melindungi dari radiasi kosmis dan benda asing. Akibatnya, atmosfer Mars jadi sangat amat tipis dan cuma mengandung sejumput Oksigen. Permukaan Mars juga jadi super kering dengan suhu yang dinginnya bahkan melebihi Kutub Selatan!
Oke. Sekarang kita sudah mengenal Mars lebih intim. Pertanyaannya, bisakah kita membangun koloni di planet seekstrem ini?
Ternyata, jawabannya… bisa! Bahkan sudah ada beberapa organisasi yang sedang berlomba mengirim manusia pertama ke Mars dengan target keberangkatan minimal tahun 2027. Menurut riset mereka, sudah ada teknologi yang bisa membantu kita bertahan hidup di Mars. Untuk bernapas, sudah tercipta alat yang bisa memproduksi oksigen dari atmosfer Mars. Kalau butuh air, kita juga tinggal mengekstraknya dari udara. Jadi, kita tidak usah repot-repot mengimpor air mineral gallon dari Bumi. Sementara soal makanan, kita akan mengandalkan makanan kering dari Bumi sambil menumbuhkan sayuran kita sendiri. Siapa tahu, nantinya bakso instan bisa menyaingi ketenaran mie instan di Planet Mars. Nah, untuk melindungi diri dari radiasi kosmis, kita bisa memakai baju khusus antiradiasi dan tinggal dalam goa-goa vulkanik setelah mendarat.
Selanjutnya, pelan-pelan kita mulai bisa melakukan Terraforming pada si Planet Merah. Langkah pertama adalah melelehkan es karbondioksida beku di kutub-kutubnya. Karbondioksida yang menguap akan menciptakan efek rumah kaca yang bisa menghangatkan Mars, lalu melelehkan air yang selama ini membeku. Setelah itu, kita baru bisa menanam tumbuh-tumbuhan yang akan memproduksi oksigen untuk bernapas dan membentuk lapisan ozon. Sayangnya, para peneliti masih belum menemukan cara untuk membangun kembali magnetosfer Mars, maupun mempersingkat waktu tempuh dari Bumi. Sampai misteri ini terpecahkan, siap-siap saja mencicipi dampak paparan radiasi kosmis.
Ya, terraforming Mars memang tidak segampang kelihatannya. Makanya, para astronom seperti Carl Sagan pernah mengusulkan terraforming pada planet selain Mars. Planet Venus, misalnya, lebih dekat dengan Bumi dan tidak jauh baik ukuran maupun gravitasinya. Di ketinggian tertentu, suhu dan tekanan udaranya pun menyerupai Bumi. Meski memang sih… keadaan di permukaan Venus bisa membunuh kita dalam sekejap. Tinggal pilih saja, apakah kita mau gosong karena kepanasan, remuk karena tekanan, atau meleleh karena kehujanan.
Singkatnya, membangun koloni antarplanet sebetulnya bukan hal yang mustahil. Cuma memang masih butuh waktu sampai kita bisa jajan bakso kaki lima pertama di luar angkasa. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2016/12/21/bisakah-kita-membangun-koloni-di-mars/
Saat ini, sudah ada 7 setengah miliar manusia di bumi. Padahal, normalnya bumi cuma mampu menampung sekitar 9 miliar saja. Mau tinggal di mana kelebihan manusia nanti? Mau dikasih makan apa? Sementara lahan kosong dan sumber daya alam terus menipis seperti dompet kita di akhir bulan. Bumi juga semakin kotor dengan polusi dan sampah yang kita buang setiap harinya. Belum lagi kalau tiba-tiba ada meteor raksasa yang jatuh dari langit. Mau jadi apa spesies kita nanti?
Melestarikan bumi sangat penting, tapi sudah saatnya kita juga mempertimbangkan rumah kedua. Dan salah satu pilihannya jatuh pada tetangga kita, Planet Mars. Hm… ada apa dengan Mars?
Dibanding Bumi, ukuran Mars tidak sampai setengahnya. Gravitasinya juga cukup kecil, sehingga kita mungkin bisa melompat dari atap ke atap seperti di film-film eksyen. Mars pernah punya air, suhu dan atmosfer yang mirip planet kita, tapi itu dulu. Saat ini, Mars sudah tidak punya medan magnet yang bisa melindungi dari radiasi kosmis dan benda asing. Akibatnya, atmosfer Mars jadi sangat amat tipis dan cuma mengandung sejumput Oksigen. Permukaan Mars juga jadi super kering dengan suhu yang dinginnya bahkan melebihi Kutub Selatan!
Oke. Sekarang kita sudah mengenal Mars lebih intim. Pertanyaannya, bisakah kita membangun koloni di planet seekstrem ini?
Ternyata, jawabannya… bisa! Bahkan sudah ada beberapa organisasi yang sedang berlomba mengirim manusia pertama ke Mars dengan target keberangkatan minimal tahun 2027. Menurut riset mereka, sudah ada teknologi yang bisa membantu kita bertahan hidup di Mars. Untuk bernapas, sudah tercipta alat yang bisa memproduksi oksigen dari atmosfer Mars. Kalau butuh air, kita juga tinggal mengekstraknya dari udara. Jadi, kita tidak usah repot-repot mengimpor air mineral gallon dari Bumi. Sementara soal makanan, kita akan mengandalkan makanan kering dari Bumi sambil menumbuhkan sayuran kita sendiri. Siapa tahu, nantinya bakso instan bisa menyaingi ketenaran mie instan di Planet Mars. Nah, untuk melindungi diri dari radiasi kosmis, kita bisa memakai baju khusus antiradiasi dan tinggal dalam goa-goa vulkanik setelah mendarat.
Selanjutnya, pelan-pelan kita mulai bisa melakukan Terraforming pada si Planet Merah. Langkah pertama adalah melelehkan es karbondioksida beku di kutub-kutubnya. Karbondioksida yang menguap akan menciptakan efek rumah kaca yang bisa menghangatkan Mars, lalu melelehkan air yang selama ini membeku. Setelah itu, kita baru bisa menanam tumbuh-tumbuhan yang akan memproduksi oksigen untuk bernapas dan membentuk lapisan ozon. Sayangnya, para peneliti masih belum menemukan cara untuk membangun kembali magnetosfer Mars, maupun mempersingkat waktu tempuh dari Bumi. Sampai misteri ini terpecahkan, siap-siap saja mencicipi dampak paparan radiasi kosmis.
Ya, terraforming Mars memang tidak segampang kelihatannya. Makanya, para astronom seperti Carl Sagan pernah mengusulkan terraforming pada planet selain Mars. Planet Venus, misalnya, lebih dekat dengan Bumi dan tidak jauh baik ukuran maupun gravitasinya. Di ketinggian tertentu, suhu dan tekanan udaranya pun menyerupai Bumi. Meski memang sih… keadaan di permukaan Venus bisa membunuh kita dalam sekejap. Tinggal pilih saja, apakah kita mau gosong karena kepanasan, remuk karena tekanan, atau meleleh karena kehujanan.
Singkatnya, membangun koloni antarplanet sebetulnya bukan hal yang mustahil. Cuma memang masih butuh waktu sampai kita bisa jajan bakso kaki lima pertama di luar angkasa. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2016/12/21/bisakah-kita-membangun-koloni-di-mars/
Komentar
Posting Komentar