Nyem… nyem… eh, jatuh! Duh, ambil lagi atau tidak ya? Tapi belum 5 menit… Sayang kan?
Hayo, ngaku! Pasti kita juga pernah kepikiran, kalau belum 5 menit, makanan kita yang jatuh pasti masih bebas kuman. Menariknya, bukan cuma orang Indonesia yang sering mikir begini lho!
Ternyata, orang-orang Barat juga punya anggapan yang sejenis. Bedanya, kalau kita percaya ‘aturan 5 menit’, mereka percaya ‘aturan 5 detik. Tapi seperti pertanyaan teman kita ini, mau 5 menit kek, mau 5 detik kek, sebetulnya aman tidak sih makan makanan yang sudah jatuh?
Menurut penelitian Profesor Paul Dawson dari Clemson University jangankan 5 detik–apalagi 5 menit, makanan yang jatuh ternyata akan langsung terkena kuman seketika itu juga. Meski begitu, penelitian lain oleh Profesor Anthony Hilton dari Aston University membuktikan bahwa jumlah kuman yang menempel pada makanan jatuh baru akan bertambah setelah 5 detik. Misalnya ada 100 kuman yang awalnya menempel. Asal belum 5 detik, jumlah tersebut tidak akan berubah. Tapi kalau tidak segera diambil, jumlah kuman bisa bertambah 10 kali lipat setiap menitnya lho! Waduh, kira-kira bakal jadi berapa juta kuman tuh setelah 5 menit?
Bagaimanapun, ada faktor lain yang ikut menentukan berapa jumlah kuman yang menempel pada makanan jatuh. Faktor yang pertama adalah kelembapan makanannya. Gampangnya, makin basah makanannya, makin banyak kuman yang akan menempel. Kemudian faktor yang kedua adalah permukaan di mana makanan kita jatuh. Misalnya, permukaan karpet ternyata mengoper kuman yang lebih sedikit dari permukaan lantai. Tapi kembali lagi pada seberapa joroknya karpet atau lantai kita ya!
Kalau begitu, berarti masih agak aman dong kalau makanan kita jatuh di permukaan yang bersih? Jawabannya, belum tentu! Sekilas info, kuman atau bakteri sebetulnya ada di mana-mana! Di air… tanah… udara… Setiap kita menyentuh satu tombol di layar smartphone, setidaknya ada 6000 bakteri yang menempel di jari kita. Bahkan jumlah bakteri dalam tubuh kita ternyata lebih banyak daripada jumlah total penduduk Indonesia! Fakta ini pasti bikin kita merinding. Tapi untungnya, tidak semua kuman bersifat patogen alias berbahaya bagi tubuh kita. Beberapa jenis bakteri memang bisa bikin kita sakit, tapi ada juga kok bakteri yang baik bagi tubuh kita.
Selain itu, jangan lupa kalau tubuh kita juga punya sistem kekebalan tubuh alami. Asal badan kita fit, antibodi selalu siap melawan ancaman bakteri patogen dengan berbagai cara , selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, seumur hidup kita. Sisanya, tinggal berdoa saja supaya tidak ada bakteri patogen yang nempel waktu makanan kita jatuh ya!
Jadi, jorok-jorok sedikit masih boleh lah, tapi jangan segitunya juga! Ikhlaskan saja makanan yang sudah jatuh itu, asal jangan lupa membuangnya ya, biar tidak bikin susah orang-orang yang lewat. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2017/03/15/apakah-makanan-yang-belum-5-menit-jatuh-aman-dimakan/
Hayo, ngaku! Pasti kita juga pernah kepikiran, kalau belum 5 menit, makanan kita yang jatuh pasti masih bebas kuman. Menariknya, bukan cuma orang Indonesia yang sering mikir begini lho!
Ternyata, orang-orang Barat juga punya anggapan yang sejenis. Bedanya, kalau kita percaya ‘aturan 5 menit’, mereka percaya ‘aturan 5 detik. Tapi seperti pertanyaan teman kita ini, mau 5 menit kek, mau 5 detik kek, sebetulnya aman tidak sih makan makanan yang sudah jatuh?
Menurut penelitian Profesor Paul Dawson dari Clemson University jangankan 5 detik–apalagi 5 menit, makanan yang jatuh ternyata akan langsung terkena kuman seketika itu juga. Meski begitu, penelitian lain oleh Profesor Anthony Hilton dari Aston University membuktikan bahwa jumlah kuman yang menempel pada makanan jatuh baru akan bertambah setelah 5 detik. Misalnya ada 100 kuman yang awalnya menempel. Asal belum 5 detik, jumlah tersebut tidak akan berubah. Tapi kalau tidak segera diambil, jumlah kuman bisa bertambah 10 kali lipat setiap menitnya lho! Waduh, kira-kira bakal jadi berapa juta kuman tuh setelah 5 menit?
Bagaimanapun, ada faktor lain yang ikut menentukan berapa jumlah kuman yang menempel pada makanan jatuh. Faktor yang pertama adalah kelembapan makanannya. Gampangnya, makin basah makanannya, makin banyak kuman yang akan menempel. Kemudian faktor yang kedua adalah permukaan di mana makanan kita jatuh. Misalnya, permukaan karpet ternyata mengoper kuman yang lebih sedikit dari permukaan lantai. Tapi kembali lagi pada seberapa joroknya karpet atau lantai kita ya!
Kalau begitu, berarti masih agak aman dong kalau makanan kita jatuh di permukaan yang bersih? Jawabannya, belum tentu! Sekilas info, kuman atau bakteri sebetulnya ada di mana-mana! Di air… tanah… udara… Setiap kita menyentuh satu tombol di layar smartphone, setidaknya ada 6000 bakteri yang menempel di jari kita. Bahkan jumlah bakteri dalam tubuh kita ternyata lebih banyak daripada jumlah total penduduk Indonesia! Fakta ini pasti bikin kita merinding. Tapi untungnya, tidak semua kuman bersifat patogen alias berbahaya bagi tubuh kita. Beberapa jenis bakteri memang bisa bikin kita sakit, tapi ada juga kok bakteri yang baik bagi tubuh kita.
Selain itu, jangan lupa kalau tubuh kita juga punya sistem kekebalan tubuh alami. Asal badan kita fit, antibodi selalu siap melawan ancaman bakteri patogen dengan berbagai cara , selama 24 jam sehari, 7 hari seminggu, seumur hidup kita. Sisanya, tinggal berdoa saja supaya tidak ada bakteri patogen yang nempel waktu makanan kita jatuh ya!
Jadi, jorok-jorok sedikit masih boleh lah, tapi jangan segitunya juga! Ikhlaskan saja makanan yang sudah jatuh itu, asal jangan lupa membuangnya ya, biar tidak bikin susah orang-orang yang lewat. Dan seperti biasa, terima kasih.
sumber : https://kokbisachannel.wordpress.com/2017/03/15/apakah-makanan-yang-belum-5-menit-jatuh-aman-dimakan/
Komentar
Posting Komentar